ONEWISATA - Sumatera Utara merupakan wilayah bagian barat Indonesia yang menyimpan sejuta pesona. Banyak tempat wisata di Sumatera Utara yang begitu ikonik di mata masyarakat. Mulai dari wisata alam hingga sejarah, semua dapat dinikmati di Sumatera Utara.
Sumatera Utara merupakan sebuah provinsi di pulau Sumatera dan beribukota di Medan. Sumatera Utara pada dasarnya dapat dibagi atas Pesisir Timur dan Pesisir Barat, Pegunungan Bukit Barisan, dan Kepulauan Nias.
Pesisir timur merupakan wilayah yang paling pesat perkembangannya karena infrastruktur yang relatif lebih lengkap daripada wilayah lainnya. Sementara Pesisir barat merupakan wilayah yang cukup sempit, dengan komposisi penduduk yang terdiri dari masyarakat Batak, Minangkabau, dan Aceh.
Di wilayah tengah provinsi berjajar Pegunungan Bukit Barisan yang menyuguhkan pemandangan tempat wisata di Sumatera Utara yang indah. Di wilayah ini juga terdapat danau yang paling terkenal di Indonesia yaitu Danau Toba. Sementara di Kepulauan Nias terdapat hamparan pulau yang terdiri dari pulau Nias sebagai pulau utama dan pulau-pulau kecil lain di sekitarnya. Kepulauan Nias terletak di lepas pantai pesisir barat di Samudera Hindia.
Kondisi geografis Sumatera Utara inilah yang membuat tempat wisata di Sumatera Utara begitu sayang untuk dilewatkan. Jika Anda berkunjung ke Sumatera Utara tak ada salahnya untuk menyambangi tempat wisata di Sumatera Utara ini. Berikut tempat wisata di Sumatera Utara
Danau Toba dan Pulau Samosir
Danau
Toba merupakan danau kawah kebanggaan Sumatera Utara sekaligus
kebanggaan Indonesia. Danau Toba adalah danau berkawah seluas 1.145
kilometer persegi. Danau ini diperkirakan terbentuk dari letusan
supervolcano Gunung Toba yang terjadi sekitar 74.000 tahun yang lalu. Di
tengahnya berdiam sebuah pulau dengan luas yang hampir sebanding dengan
luas negara Singapura.
Danau Toba sebenarnya lebih menyerupai lautan daripada danau mengingat ukurannya. Oleh karena itu, Danau Toba ditempatkan sebagai danau terluas di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia sesudah Danau Victoria di Afrika. Danau Toba juga termasuk danau terdalam di dunia yaitu sekira 450 meter.
Danau Toba merupakan sebuah tujuan wisata yang menarik dan menantang untuk dikunjungi. Daerah sekitar Danau Toba memiliki hutan-hutan pinus yang tertata asri. Di pinggiran Danau Toba terdapat beberapa air terjun yang begitu memesona. Di sekitar Danau Toba Anda juga dapat menemukan tempat pemandian air belarang.
Di Kota Parapat yang merupakan semenanjung yang menonjol ke danau Anda dapat Anda nikmati pemandangan spektakuler Danau Toba. Parapat dihuni masyarakat Batak Toba dan Batak Simalungan yang dikenal memiliki sifat ceria dan mudah bergaul, terkenal pula senang mendendangkan lagu bertema cinta yang riang namun penuh perasaan.
Pulau Samosir
Di tengah Danau Toba terdapat Pulau Samosir dengan ketinggian 1.000 mdpl. Di pulau ini juga terdapat berbagai obyek wisata seperti makam yang terbuat dari batu yang telah berusia sekitar 500 tahun dan desa-desa dengan rumah adat tradisional serta kebudayaan Batak Toba yang unik dan kuno.
Meskipun telah menjadi tempat tujuan wisata sejak lama, Samosir merupakan keindahan alam yang belum terjamah. Di tengah Pulau Samosir ini masih ada lagi dua danau indah yang diberi nama Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang. Di Pulau Samosir Anda juga dapat menemukan pegunungan berkabut, air terjun yang jernih untuk berenang, dan masyarakat peladang.
Danau Toba sebenarnya lebih menyerupai lautan daripada danau mengingat ukurannya. Oleh karena itu, Danau Toba ditempatkan sebagai danau terluas di Asia Tenggara dan terbesar kedua di dunia sesudah Danau Victoria di Afrika. Danau Toba juga termasuk danau terdalam di dunia yaitu sekira 450 meter.
Danau Toba merupakan sebuah tujuan wisata yang menarik dan menantang untuk dikunjungi. Daerah sekitar Danau Toba memiliki hutan-hutan pinus yang tertata asri. Di pinggiran Danau Toba terdapat beberapa air terjun yang begitu memesona. Di sekitar Danau Toba Anda juga dapat menemukan tempat pemandian air belarang.
Di Kota Parapat yang merupakan semenanjung yang menonjol ke danau Anda dapat Anda nikmati pemandangan spektakuler Danau Toba. Parapat dihuni masyarakat Batak Toba dan Batak Simalungan yang dikenal memiliki sifat ceria dan mudah bergaul, terkenal pula senang mendendangkan lagu bertema cinta yang riang namun penuh perasaan.
Pulau Samosir
Di tengah Danau Toba terdapat Pulau Samosir dengan ketinggian 1.000 mdpl. Di pulau ini juga terdapat berbagai obyek wisata seperti makam yang terbuat dari batu yang telah berusia sekitar 500 tahun dan desa-desa dengan rumah adat tradisional serta kebudayaan Batak Toba yang unik dan kuno.
Meskipun telah menjadi tempat tujuan wisata sejak lama, Samosir merupakan keindahan alam yang belum terjamah. Di tengah Pulau Samosir ini masih ada lagi dua danau indah yang diberi nama Danau Sidihoni dan Danau Aek Natonang. Di Pulau Samosir Anda juga dapat menemukan pegunungan berkabut, air terjun yang jernih untuk berenang, dan masyarakat peladang.
Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)
Tempat
wisata di Sumatera Utara selanjutnya adalah Taman Nasional Gunung
Leuser. TNGL adalah salah satu Kawasan Pelestarian Alam di Indonesia
seluas 1.094.692 hektare yang secara administrasi pemerintahan terletak
di Provinsi Aceh dan Sumatera Utara. Provinsi Sumatera Utara yang
terdeliniasi TNGL meliputi Kabupaten Dairi, Karo, dan Langkat.
Taman nasional ini meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Berikut beberapa destinasi yang dapat dikunjungi di Taman Nasional Gunung Leuser jika Anda berkunjung ke Sumatera Utara:
Bukit Lawang
Bukit Lawang (pintu ke bukit) adalah sebuah desa kecil yang berlokasi di Selatan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).Desa ini merupakan pintu gerbang masuk ke hutan Sumatera yang legendaris di mana terdapat Gunung Leuser (3.404 meter). Bukit Lawang berada di Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Bukit Lawang dapat ditempuh sekitar 90 km atau selama 2 jam dari pusat kota Medan.
Di Bukit Lawang terdapat sebuah pusat rehabilitasi orangutan Sumatera yang berdiri sejak tahun 1973. Orangutan merupakan daya tarik utama Bukit Lawang di mana bisa disaksikan primata anggun yang langka ini berayun-ayun di atas pepohonan hutan tropis yang lebat sebagai habitat aslinya.
Tangkahan
Tangkahan identik dengan panorama hutan hujan tropis yang indah dan sering disebut sebagai surga tersembunyi di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Tangkahan dapat ditempuh dalam 3 jam perjalanan atau sekitar 124 km dari kota Medan. Tangkahan yang memiliki luas sekitar 17.000 ha merupakan kawasan kegiatan konservasi. Gajah digunakan berpatroli untuk melindungi TNGL, dan pengunjung dapat ikut serta menunggangi gajah menelusuri hutan.
Di lokasi ini, terdapat berbagai jenis flora dan fauna, gua dan air terjun, pemandian air panas, arung jeram, tempat berkemah, jalur trekking baik dengan berjalan kaki maupun dengan menunggangi gajah Sumatera. Selain itu, terdapat dua sungai yang membelah TNGL yaitu Sungai Batang Serangan dan Sungai Buluh yang airnya sangat jernih.
Taman nasional ini meliputi ekosistem asli dari pantai sampai pegunungan tinggi yang diliputi oleh hutan lebat khas hujan tropis, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Berikut beberapa destinasi yang dapat dikunjungi di Taman Nasional Gunung Leuser jika Anda berkunjung ke Sumatera Utara:
Bukit Lawang
Bukit Lawang (pintu ke bukit) adalah sebuah desa kecil yang berlokasi di Selatan Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).Desa ini merupakan pintu gerbang masuk ke hutan Sumatera yang legendaris di mana terdapat Gunung Leuser (3.404 meter). Bukit Lawang berada di Kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, Provinsi Sumatera Utara. Bukit Lawang dapat ditempuh sekitar 90 km atau selama 2 jam dari pusat kota Medan.
Di Bukit Lawang terdapat sebuah pusat rehabilitasi orangutan Sumatera yang berdiri sejak tahun 1973. Orangutan merupakan daya tarik utama Bukit Lawang di mana bisa disaksikan primata anggun yang langka ini berayun-ayun di atas pepohonan hutan tropis yang lebat sebagai habitat aslinya.
Tangkahan
Tangkahan identik dengan panorama hutan hujan tropis yang indah dan sering disebut sebagai surga tersembunyi di Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL). Tangkahan dapat ditempuh dalam 3 jam perjalanan atau sekitar 124 km dari kota Medan. Tangkahan yang memiliki luas sekitar 17.000 ha merupakan kawasan kegiatan konservasi. Gajah digunakan berpatroli untuk melindungi TNGL, dan pengunjung dapat ikut serta menunggangi gajah menelusuri hutan.
Di lokasi ini, terdapat berbagai jenis flora dan fauna, gua dan air terjun, pemandian air panas, arung jeram, tempat berkemah, jalur trekking baik dengan berjalan kaki maupun dengan menunggangi gajah Sumatera. Selain itu, terdapat dua sungai yang membelah TNGL yaitu Sungai Batang Serangan dan Sungai Buluh yang airnya sangat jernih.
Air Terjun Sipiso-piso
Tempat
wisata di Sumatera Utara yang ikonik lainnya adalah Air Terjun
Sipiso-piso. Air terjun ini merupakan salah satu air terjun tertinggi di
Indonesia dengan ketinggian 120 meter. Tak jauh dari lokasi Danau Toba,
Air terjun yang berada pada ketinggian 800 meter ini terbentuk dari
sungai bawah tanah di plato Karo yang mengalir melalui sebuah gua disisi
kawah danau Toba.
Kata “piso” berarti pisau, karena memang air terjun ini bila dilihat dari jauh bentuknya seperti pisau, kecil dan panjang. Air terjun Sipiso-piso terletak di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Kata “piso” berarti pisau, karena memang air terjun ini bila dilihat dari jauh bentuknya seperti pisau, kecil dan panjang. Air terjun Sipiso-piso terletak di Desa Tongging, Kecamatan Merek, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.
Istana Maimun
Istana
Maimun merupakan istana peninggalan kerajaan Deli yang dipimpin Sultan
Al Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1973. Istana Maimun sempat
ditempati oleh 4 Sultan Melayu yang memerintah saat itu.
Istana ini dibangun pada tahun 1988 yang diarsiteki oleh TH Van Erp yang bekerja juga sebagai Konijnlijk Nederlands-Indische Leger (KNIL), atau tentara Kerajaan Hindia-Belanda. Desain bangunannya adalah perpaduan antara Indonesia, Persia, dan Eropa.
Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan. Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang tua, namun juga desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, dengan gaya Islam, Spanyol, India dan Italia.
Istana ini dibangun pada tahun 1988 yang diarsiteki oleh TH Van Erp yang bekerja juga sebagai Konijnlijk Nederlands-Indische Leger (KNIL), atau tentara Kerajaan Hindia-Belanda. Desain bangunannya adalah perpaduan antara Indonesia, Persia, dan Eropa.
Istana Maimun memiliki luas sebesar 2.772 m2 dan 30 ruangan. Istana Maimun menjadi tujuan wisata bukan hanya karena usianya yang tua, namun juga desain interiornya yang unik, memadukan unsur-unsur warisan kebudayaan Melayu, dengan gaya Islam, Spanyol, India dan Italia.
Teluk Dalam
Teluk
Dalam adalah sebuah kota yang berada di ujung Selatan Pulau Nias. Kota
ini merupakan pintu masuk bagi peselancar dunia yang datang pada musim
tertentu untuk berselancar.
Teluk Dalam memiliki pantai-pantai yang indah seperti Pantai Lagundri dan Pantai Sorake. Kedua pantai ini menjadi primadona peselancar dunia karena gulungan ombaknya yang memiliki ketinggian sempurna setara dengan yang terdapat di Hawaii.
Beberapa desa di sekitar Teluk Dalam masih kental dengan tradisi dan arsitektur Nias yang unik, seperti Desa Bawomataluo. Rumah-rumah di desa ini memiliki arsitektur rumah adat Nias yang dikenal dengan Omo Nifolasara yang sudah berusia ratusan tahun.
Di Teluk Dalam juga terdapat peninggalan Megalitik yang berada di Desa Orahili, Kecamatan Gomo. Sejumlah batu berukuran besar berada di perbukitan dekat dengan Sungai Gomo. Menurut sejarah perbukitan dan batu-batu megalitik tersebut merupakan sebuah perkampungan yang berasal dari Zaman Batu Muda (Neolithicum) sekitar 1000 hingga 1500 Masehi
Teluk Dalam memiliki pantai-pantai yang indah seperti Pantai Lagundri dan Pantai Sorake. Kedua pantai ini menjadi primadona peselancar dunia karena gulungan ombaknya yang memiliki ketinggian sempurna setara dengan yang terdapat di Hawaii.
Beberapa desa di sekitar Teluk Dalam masih kental dengan tradisi dan arsitektur Nias yang unik, seperti Desa Bawomataluo. Rumah-rumah di desa ini memiliki arsitektur rumah adat Nias yang dikenal dengan Omo Nifolasara yang sudah berusia ratusan tahun.
Di Teluk Dalam juga terdapat peninggalan Megalitik yang berada di Desa Orahili, Kecamatan Gomo. Sejumlah batu berukuran besar berada di perbukitan dekat dengan Sungai Gomo. Menurut sejarah perbukitan dan batu-batu megalitik tersebut merupakan sebuah perkampungan yang berasal dari Zaman Batu Muda (Neolithicum) sekitar 1000 hingga 1500 Masehi
Pantai Tureloto
Pantai
Tureloto terletak di Desa Balefadorotuho, Kecamatan Lahewa, Kabupaten
Nias Utara. Keindahan dari tempat wisata di Sumatera Utara ini adalah
adanya batu karang raksasa yang berbentuk bundar di bibir pantai. Banyak
wisatawan berswafoto dengan latar belakang batu ini.
Hamparan batu karang ini memiliki bentuk unik, ada yang menyerupai bentuk otak manusia sehingga beberapa masyarakat sekitar menyebutnya dengan Batu Otak. Pantai ini berjarak sekitar 60 km dari pusat kota Gunung Sitoli atau 80 km dari Bandara Bhinaka.
Hamparan batu karang ini memiliki bentuk unik, ada yang menyerupai bentuk otak manusia sehingga beberapa masyarakat sekitar menyebutnya dengan Batu Otak. Pantai ini berjarak sekitar 60 km dari pusat kota Gunung Sitoli atau 80 km dari Bandara Bhinaka.
Pantai Gawu Soyo
Pantai
Gawu Soyo adalah satu-satunya pantai berwarna pink di pulau Sumatera.
Pantai Gawu Soyo sebenarnya memiliki legenda tersendiri, yaitu pada
dahulu kala terjadi pertumpahan darah di pantai hingga membuat pasir di
pantai ini menjadi merah.
Pantai Gawu Soyo berlokasi di desa Ombolata yang masuk kedalam wilayah administratif kabupaten Nias Utara kecamatan Afulu. Pantai ini dapat disebut surga tersembunyi karena belum banyak orang yang mengenalnya.
Pantai Gawu Soyo berlokasi di desa Ombolata yang masuk kedalam wilayah administratif kabupaten Nias Utara kecamatan Afulu. Pantai ini dapat disebut surga tersembunyi karena belum banyak orang yang mengenalnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar