ONEBETQQ WISATA - Palembang adalah
salah satu tempat wisata terlaris di Pulau Sumatera. Selain banyak
wisata alam yang bisa kamu kunjungi, di Palembang juga banyak tempat
wisata religi dan tempat wisata bersejarah. Soalnya, Palembang punya
banyak tempat yang menjadi saksi penjajahan Belanda, kedatangan warga
Tionghoa, dan penyebaran agama Islam di Indonesia. Kalau kamu berkunjung
ke Palembang, kamu wajib mampir ke 15 tempat wisata berikut ini, travelers!
1. Jembatan Ampera dan Sungai Musi
Mulanya, Jembatan Ampera yang memiliki
panjang 1.177 meter dan lebar 22 meter ini dinamakan Jembatan Bung
Karno. Pemberian nama tersebut ditujukan sebagai bentuk penghargaan
kepada Soekarno yang sudah memperjuangkan keinginan warga Palembang yang
menginginkan sebuah jembatan di atas Sungai Musi. Namun, Bung Karno
tidak setuju dengan pemberian nama tersebut. Makan, jembatan itu
dinamakan Jembatan Ampera, sesuai fungsinya yaitu sebagai Amanat
penderitaan Rakyat (slogan bangsa Indonesia tahun 1960-an).Agen Domino 99 Terpercaya
Sungai Musi sendiri adalah sungai
terpanjang di Sumatera yang membelah Palembang menjadi dua bagian.
Dulunya Sungai Musi adalah sarana transportasi utama. Di tepiannya,
terdapat beberapa obyek wisata, seperti Restoran Terapung, Benteng Kuto
Besak, Kampung Arab, dan lain-lain.
Palembang adalah
salah satu tempat wisata terlaris di Pulau Sumatera. Selain banyak
wisata alam yang bisa kamu kunjungi, di Palembang juga banyak tempat
wisata religi dan tempat wisata bersejarah. Soalnya, Palembang punya
banyak tempat yang menjadi saksi penjajahan Belanda, kedatangan warga
Tionghoa, dan penyebaran agama Islam di Indonesia. Kalau kamu berkunjung
ke Palembang, kamu wajib mampir ke 15 tempat wisata berikut ini, travelers!
1. Jembatan Ampera dan Sungai Musi
Mulanya, Jembatan Ampera yang memiliki
panjang 1.177 meter dan lebar 22 meter ini dinamakan Jembatan Bung
Karno. Pemberian nama tersebut ditujukan sebagai bentuk penghargaan
kepada Soekarno yang sudah memperjuangkan keinginan warga Palembang yang
menginginkan sebuah jembatan di atas Sungai Musi. Namun, Bung Karno
tidak setuju dengan pemberian nama tersebut. Makan, jembatan itu
dinamakan Jembatan Ampera, sesuai fungsinya yaitu sebagai Amanat
penderitaan Rakyat (slogan bangsa Indonesia tahun 1960-an).
Sungai Musi sendiri adalah sungai
terpanjang di Sumatera yang membelah Palembang menjadi dua bagian.
Dulunya Sungai Musi adalah sarana transportasi utama. Di tepiannya,
terdapat beberapa obyek wisata, seperti Restoran Terapung, Benteng Kuto
Besak, Kampung Arab, dan lain-lain.
50 meter dari Jembatan Ampera, ada Pasar Sekanak yang merupakan pusat makanan dan souvenir, di
mana kamu bisa kulineran dan beli oleh-oleh. Pasar tersebut merupakan
pasar semi modern dan tradisional. Bukan hanya untuk berjualan makanan
dan souvenir, tapi Pasar Sekanak juga mengadakan pementasan
seni dan budaya secara rutin. Pasar Sekanak sendiri sudah dianggap
sebagai Kota Tua di Palembang.
2. Bukit Siguntang
Bukit Siguntang merupakan bukit kecil dengan tinggi kurang lebih 30
meter dari permukaan laut dan terletak sekitar 3 km dari Sungai Musi
bagian utara. Ketika masa Kerajaan Sriwijaya, Bukit Siguntang dikenal
sebagai tempat beribadah untuk umat Buddha, juga tempat bertapa agar
pikiran tenang. Itu terlihat dari arca berukuran besar di sana. Hingga
saat ini, Bukit Situnggang masih dianggap sakral oleh warga setempat.
Masih banyak pengunjung yang datang ke sana untuk berziarah ke
makam-makam bangsawan Palembang.
3. Masjid Cheng Ho
Awalnya, Masjid Cheng Ho dibangun untuk menjaga hubungan baik antara
warga Palembang dan warga Tionghoa. Juga untuk memperdalam agama Islam,
sekaligus memperkenalkannya kepada masyarakat. Nama Cheng Ho digunakan,
soalnya Cheng Ho adalah panglima angkatan laut asal Tiongkok sejak abad
15. Mulanya, Cheng Ho melakukan ekspedisi perdagangan, tapi secara nggak
langsung beliau juga memperkenalkan agama Islam di wilayah yang ia
singgahi. Pengikutnya pun sangat banyak.
4. Pulau Kemaro
Pulau legendaris yang satu ini terletak di tengah Sungai Musi. Di Pulau
Kemaro ada sebuah kelenteng yang sering didatangi oleh umat Buddha untuk
sembahyang dan berziarah. Soalnya, di sana ada makam seorang Putri
Palembang, putri yang menikah dengan pangeran dari China. Sang pangeran
yang tenggelam terlebih dahulu ke sungai, akhirnya disusul oleh sang
putri. di Pulau Kemaro juga terdapat pagoda dengan sembilan lantai yang
baru dibangun tahun 2006, juga pohon cinta. Katanya, jika kamu dan pacar
mengukir nama kalian di pohon tersebut, hubungan kalian bakal berlanjut
di pelaminan.
5. Benteng Kuto Besak
Benteng yang berlokasi persis di tepi Sungai Musi ini bukan bangunan
biasa. Karena Benteng Kuto Besak sudah berumur ratusan tahun. Ketika
malam tiba, biasanya Benteng Kuto Besak diramaikan oleh pedagang pasar
malam yang menyajikan aneka kuliner yang enak-enak, salah satunya
pempek. Juga ada berbagai macam jajanan kaki lima yang nggak kalah
lezat. Bakal lebih asyik, jika kamu makan malam di atas kapal restoran
terapung. Suasana malam makin terasa hangat karena ada deretan lampu
taman dengan refleksi warna kuning dari permukaan sungai.
6. Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin
Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin
yang didirikan oleh Sultan Mahmud Badaruddin I ini dipengaruhi oleh tiga
kebudayaan, yaitu Indonesia, Eropa, dan China. Gaya arsitektur Eropanya
terlihat dari pintu gerbang masjid yang besar dan kokoh. Gaya
arsitektur China terlihat dari atapnya yang mirip kelenteng dan ujung
menaranya berbentuk kerucut seperti tumpeng.
Di nusantara, tumpeng memiliki makna
hubungan manusia dengan Tuhan, manusia dengan alam, dan manusia dengan
sesama manusia. Masjid ini merupakan salah satu peninggalan sultan, jadi
nggak heran jika Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin dijadikan
sebagai salah satu masjid nasional, serta cagar budaya di Palembang.
7. Taman Kambang Iwak
Awalnya Taman Kambang Iwak dibangun untuk para keturunan Belanda sebagai
tempat olahraga. Taman Kambang Iwak juga memiliki danau di bagian
tengahnya yang berfungsi sebagai penghias taman, juga untuk menampung
air hujan, sehingga bisa menangkal banjir. Taman dengan luas 5 ha ini
makin hari terus diperbaharui dengan berbagai fasilitas, yaitu taman
bermain anak, fasilitas hotspot gratis bagi yang ingin
mengakses internet, keran air yang bisa langsung diminum, dan tempat
bersantai sambil menikmati keindahan taman.
8. Gunung Dempo
Gunung Dempo yang memiliki ketinggian kurang lebih 3.159 mdpl menyajikan
pemandangan yang sangat indah dengan kebun teh berhektar-hektar.
Uniknya, kawahnya bisa berubah warna sewaktu-waktu, kadang putih, biru,
atau hijau. Di dekat Gunung Dempo terdapat Kampung Ampat, yaitu desa
yang kebanyakan masyarakatnya berasal dari suku Jawa. Mereka juga
menggunakan bahasa Jawa. Nggak heran jika tempat tersebut menjadi tujuan
transmigrasi masyarakat Jawa.
9. Air Terjun Lematang Indah
Dengan ketinggian 40 meter, Air Terjun Lematang Indah menjadi salah satu
obyek wisata alam andalan di Sumatera. Tempat wisata ini sangat mudah
dijangkau, soalnya berlokasi di tepi Kota Pagar Alam, tepatnya berada di
antara Kota Lahat dan Kota Pagar Alam. Keindahan panorama di Air Terjun
Lematang Indah sangat memesona dengan jalanan berliku-liku dan tikungan
yang tajam. Untuk mencapai dasar Air Terjun Lematang Indah, tersedia
tangga yang bisa digunakan untuk naik dan turun. Di sebelah kiri dan
kanan tangga turun terdapat beberapa tempat duduk untuk istirahat dan
warung untuk mengganjal perut.
10. Taman Hutan Wisata Punti Kayu
Ingin main-main ke hutan? Berkunjung aja ke Taman Hutan Wisata Punti
Kayu yang merupakan satu-satunya hutan wisata di Palembang. Dengan luas
sekitar 50 ha, Taman Hutan Wisata memiliki banyak fasilitas yang akan
menghibur kamu sekeluarga. Juga disertai dengan kebun binatang dan
penangkaran buaya. Kamu bisa berenang. piknik, main di taman, naik
perahu, atau melihat atraksi gajah, sekaligus menunggang kuda.
11. Kampung Kapitan
Kampung Kapitan merupakan salah satu kawasan yang bernilai sejarah tinggi. Karena, kampung ini merupakan tempat pertama kalinya warga Tionghoa menetap di Palembang saat kota tersebut masih dalam jajahan Belanda. Kini, Kampung Kapitan dijadikan sebagai obyek wisata. Nilai seni dan budaya di Kampung Kapitan terletak pada struktur bangunan rumah di sana. Rumah di kawasan Kampung Kapitan mengandung dua pengaruh budaya, yakni budaya Tionghoa dan budaya Palembang. Budaya Tionghoa bisa dilihat dari bagian dalam rumah dan bagian teras rumah. Sedangkan budaya Palembang terlihat dari bangunan rumah yang menyerupai limas dan ada tiang yang menopang berdirinya rumah.12. Air Terjun Bidadari
Untuk bisa mencapai Air Terjun Bidadari,
kamu bisa naik kendaraan bermotor selama 15 menit dari Kota Lahat.
Setelah sampai di Desa Karang, kamu harus melanjutkan perjalanan dengan
jalan kaki melintasi kebun kopi, lalu masuk ke hutan selama 30
menit. Ada dua alternatif jalan yang bisa kamu tempuh, yaitu kamu bisa
langsung menuju air terjun pertama atau kamu bisa menyusuri air terjun
dari bawah.
Dengan ketinggian 30 meter, keindahan
Air Terjun Bidadari mampu menghipnotis para wisawatan. Di tepinya
ditumbuhi pohon-pohon rindang yang membentuk sebuah goa, sehingga
membuat suasananya makin teduh, apalagi banyak burung dan kupu-kupu
beterbangan di sana. Akar pepohonan di sana menggantung di tepi sungai
dengan indahnya. Selain pohon mahoni, tumbuh juga pohon bambu.
13. Air Terjun Maung
Air Terjun Maung adalah salah satu dari 76 air terjun di Kabupaten
lahat. Air Terjun Maung memiliki tinggi hampir 80 meter. Meskipun ramai
akan pengunjung, namun air terjun ini masih terlihat eksotik. Sepanjang
80 meter aliran air tersebut terbagi oleh dinding jurang dan rumput yang
hijau. Itulah yang membuatnya tampak indah, sekaligus berbeda dari air
terjun lainnya. Di sebelah kanan Air Terjun Maung ada dua air terjun
kembar yang mengalir deras.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar