ONEBETQQ WISATA - Kalau ngomongin urusan wisata pantai dan juga
hiburan, Bali memang surganya. Untuk hal itu, rasanya sudah nggak bisa
disangkal lagi deh. Bukan hanya reputasinya yang sudah mendunia, di
tempat ini kamu juga bisa menemukan banyak hal menyenangkan mulai beach
club, bar, pub, hingga pantai-pantai menawan yang bisa kamu gunakan
untuk menghabiskan liburan. Selain pantai dan kehidupan malamnya, Bali
juga dikenal sebagai tempat yang memiliki banyak sekali upacara adat
yang sangat unik dan sayang untuk dilewatkan..Agen Domino 99 Terpercaya
Kalau kamu sedang berada di Bali, sempatkan untuk menikmati keunikan upacara-upacara adat di bawah ini. Bila perlu atur perjalanan wisatamu ke Pulau Dewata
ini sesuai dengan even upacara adat yang diadakan selama beberapa kali
setiap tahunnya. Mari simak upacara di Bali apa saja yang tidak boleh
kamu tinggalkan itu.
1. Ngaben
Ngaben adalah upacara pembakaran jenazah yang dilakukan untuk menyempurnakan jenazah. Upacara ini dilakukan jika ada orang yang meninggal baik secara langsung maupun tidak. Biasanya orang-orang dengan tingkat ekonomi tinggi bisa melakukan ngaben dalam waktu relatif cepat atau sekitar 3-7 hari saja. Ngaben jenis ini disebut juga dengan Ngaben Sawa Wedana.
Ngaben jenis lain yang sering dilakukan di Bali
adalah Ngaben Asti Wedana di mana jenazah telah dikubur terlebih dahulu
sehingga kelak yang dibakar hanyalah tulangnya saja. Pelaksanaan ngaben
ini dilakukan menunggu waktu yang cukup lama karena keluarga mungkin
terbentur masalah biaya atau aturan adat desa yang mengikat.
Upacara
Ngaben di Bali tidak bisa diprediksi. Namun, kalau kamu beruntung,
upacara Ngaben yang besar, terutama yang berasal dari keluarga ningrat
akan membuatmu terkagum-kagum.
2. Melasti
Melasti adalah upacara besar selanjutnya yang selalu rutin digelar setiap tahunnya. Biasanya tiga hari menjelang perayaan Nyepi, penduduk Hindu di Bali melakukan upacara Melasti dengan melakukan penyucian diri. Mereka akan mendatangi sumber-sumber air yang disakralkan seperti danau, mata air, hingga laut yang konon menyimpan mata air keabadian atau Amerta.
Dalam acara ini, pemangku Hindu akan memercikkan air
suci ke kepala setiap orang yang datang. Tujuan pemercikan ini adalah
untuk meluruhkan semua kotoran dan hal buruk di dalam tubuh agar jiwa
dan raga kembali suci. Oh ya, kalau kamu ingin menyaksikan upacara adat
ini, datanglah 3 atau 4 hari sebelum Nyepi dan menginap di kotel-hotel
yang berdekatan dengan kuil Hindu yang cukup besar di berbagai wilayah
seperti Kuta atau Uluwatu.
3. Saraswati
Upacara selanjutnya yang bisa kamu temui ketika di Bali adalah Saraswati. Berbeda dengan Ngaben yang merupakan upacara untuk kematian, Saraswati adalah upacara untuk merayakan ilmu pengetahuan. Upacara ini dilakukan untuk memuja atau mengagungkan Dewi Saraswati yang dipercaya membawa ilmu pengetahuan di bumi hingga membuat semua orang di dunia menjadi pintar dan terpelajar.
Pada upacara Saraswati biasanya semua hal yang
berhubungan dengan ilmu pengetahuan seperti buku dan kitab akan
didoakan. Acara ini juga berisi pentas senu seperti tarian, pembacaan
cerita, hingga malam sastra selama semalam suntuk. Upacara Saraswati
diadakan 210 hari sekali pada hari Sabtu Umanis Watugunung.
4. Omed-omedan
Kalau kamu ingin menyaksikan upacara yang benar-benar unik di Bali, datanglah sehabis nyepi. Biasanya ada upacara Omed-omedan yang berlangsung di kawasan Banjar Kaja, Sesetan, Denpasar, Bali. Upacara ini dimulai dengan melakukan persembahyangan massal di pura. Selanjutnya dua kelompok pemuda dan pemudi belum menikah dengan rentang usia 18-30 tahun akan mulai berhadapan.
Biasanya akan ada satu pemuda dan pemudi yang maju
lalu diguyur air. Mereka akan berusaha saling bertarung dan kadang
diakhiri dengan saling berciuman. Tradisi Omed-omedan konon sudah ada
sejak puluhan tahun silam dan masih dipertahankan hingga sekarang oleh
penduduk di sana Denpasar. Oh ya, kalau kamu ingin menyaksikan upacara
yang unik ini, menginaplah di hotel-hotel sekitaran Denpasar seperti The
Kana Kuta Hotel.
5. Mekare-kare
Bagi penduduk pria di kawasan Tenganan, Karangasem, Bali, upacara Mekare-kare adalah ajang untuk menunjukkan kehebatannya. Mereka akan bertarung dan melakukan segala cara untuk memenangkan perang yang senjatanya adalah pandan yang memiliki duri tajam. Peserta dalam upacara ini akan diberi satu helai daun pandan dan satu perisai untuk untuk melindungi tubuhnya.
Mekare-kare dilakukan setiap tahunnya untuk
menghormati Indra yang merupakan dewa perang dalam Hindu. Dengan
melakukan upacara ini, semua pria di desa akan dianggap kuat dan mampu
melakukan perang. Oh ya, upacara ini biasanya diadakan pada awal Juni
setiap tahunnya.
Itu dia upacara-upacara adat di
Bali yang tidak boleh kamu lewatkan ketika bertandang ke sana. Mulai
dari sekarang, persiapkan jadwal perjalananmu agar bisa menemui
upacara-upacara menakjubkan di atas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar