ONBETQQKULINER - Ada ga sih yang punya makanan non-Indonesia favorit yang kepengen banget dicoba di negara asalnya? Karena makanan Jepang lumayan banyak masuk ke Indonesia, suka penasaran ga sih gimana aslinya makanan Jepang di Jepang? Waktu mengunjungi Jepang musim panas 2017 lalu dan mampir ke 3 destinasi paling populernya — Tokyo, Kyoto & Osaka, kami menggunakan kesempatan tersebut untuk mencicipi sebanyak-banyaknya kuliner lokal Jepang.
1. Ramen
Makanan yang satu ini kayaknya udah pasti bertengger di nomor 1 daftar makanan Jepang yang paling populer yang mesti dicoba di negara aslinya. Namun rupanya ada banyak sekali jenis ramen yang ada di Jepang. Kami ‘memaksakan diri’ mencoba ramen sebanyak-banyaknya dan berhasil mencicipi 8 ramen dalam 8 hari.Agen Domino 99 Terpercaya
Menurut kami orang Jepang sangat passionate dalam membuat ramen khususnya kuahnya. Oleh karena itu semua ramen yang kami makan punya karakter tersendiri dan rasanya pun sangat intense, tidak cuma satu dimensi. Kebanyakan ramen di Jepang memang non-halal dan semua yang kami coba non-halal, namun bukan tidak mungkin untuk menemukan ramen halal yang enak. Mungkin next time ke Jepang kami coba hunting ramen halal.
2. Sushi
Apa yang bikin sushi di Jepang berbeda dengan sushi di Indonesia? Meskipun di Indonesia sudah banyak restoran Jepang yang memperlihatkan cara penyajian sushi sehingga terlihat fresh, namun mungkin ukuran kedai sushi di Jepang yang kecil dan servisnya yang lebih casual membuat pengalaman makan sushi di Jepang lebih intimate.
Dari cara chef sushi mengiris tipis-tipis daging ikan, menebak-nebak piring apa yang bakal ditaruh di sushi train berikutnya, rikues khusus dari pelanggan tetap hingga interaksi antara para customer dengan para chef. Mungkin pengalaman tersebutlah yang membuat unik dibandingkan makan di restoran Jepang yang dilayani oleh para waiter secara kaku.
3. Udon
Sebelumnya image udon adalah semangkuk mi kuah yang mirip ramen tapi ukuran mi-nya lebih gendut. Namun udon ternyata adalah sebuah sajian yang benar-benar berbeda baik dari jenis mi, kuah, topping hingga cara penyajian. Meskipun bahan utamanya sama dengan mi ramen yaitu tepung terigu, namun bentuk mi udon lebih tebal dan teksturnya pun jauh lebih kenyal. Kuah udon biasanya bening (tidak creamy seperti ramen) dengan komposisi utama dashi, soy sauce dan mirin.
Kemudian bicara soal topping udon bisa jadi seni tersendiri. Ada potongan-potongan sayuran seperti irisan daun bawang serta berbagai acar, di piring terpisah ada tempura udang dan sayuran. Udon seperti ini biasanya disajikan panas. Namun kami sempat coba juga udon dingin. Waktu itu Susan pesan udon dengan kaldu tomat yang terasa segar.
4. Tonkatsu
Mungkin kedengarannya sederhana saja, tonkatsu itu daging babi yang digoreng pakai tepung roti. Mirip seperti chicken katsu, cuma dagingnya saja pakai babi. Tapi lagi-lagi kami kagum dengan keseriusan Jepang mengolah makanan. Kami menemukan sebuah kedai kecil di Tokyo yang spesialis tonkatsu, antrinya itu…bisa sampai 1 jam kalau lagi jam makan siang.
Kedainya kecil, paling cuma muat 10 orang, tapi bahkan sebelum makan pun kami sudah tahu makanannya pasti enak. Passionnya terasa banget saat menyiapkan makanan untuk para tamu. Tonkatsu disajikan dengan setumpuk kol iris, tomat dan lemon. Staff yang bisa bahasa Inggris seadanya sengaja menghampiri kami untuk menjelaskan berbagai kondimen saus dan acar yang ada di meja. Selain tonkatsu di sini juga ada pilihan daging sapi dan udang yang dibalur tepung roti. Harganya memang mahal tapi kualitas tidak bisa bohong.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar